Kata angin kau bertanya padaku, apakah aku merindukanmu?
kata udara, kau bertanya padaku apakah aku akan setia menjadi sisian jiwamu?
jika engkau masih bertanya, akankah aku selamanya hangat laksana matahari pagi?
Maka dengarkanlah ini,
bukankah tiada lengkap diriku tanpamu, laksana sendirinya seorang pria didalam surga?
bukankah engkau yang akan menggenapkan iman ini?
jadi bagaimana mungkin aku tidak mengharapkan kedatanganmu?
Mantapkanlah tawakal-tawakal kita, untuk mengantarkan pada pertemuan yang begitu indah.
Biarkanlah tabir cinta tetap tertutup hingga ia terbuka pada waktunya,
dan untuk engkau yang memiliki sebuah nama yang tiada kuketahui,
tak usahlah mengembara dalam resah, apa yang membuat engaku berkelana dalam gundah?
Bukankah Tuhanmu telah menjawab dengan indah:
SEBUAH CATATAN DARI SEBUAH CATATAN..
kata udara, kau bertanya padaku apakah aku akan setia menjadi sisian jiwamu?
jika engkau masih bertanya, akankah aku selamanya hangat laksana matahari pagi?
Maka dengarkanlah ini,
bukankah tiada lengkap diriku tanpamu, laksana sendirinya seorang pria didalam surga?
bukankah engkau yang akan menggenapkan iman ini?
jadi bagaimana mungkin aku tidak mengharapkan kedatanganmu?
Mantapkanlah tawakal-tawakal kita, untuk mengantarkan pada pertemuan yang begitu indah.
Biarkanlah tabir cinta tetap tertutup hingga ia terbuka pada waktunya,
dan untuk engkau yang memiliki sebuah nama yang tiada kuketahui,
tak usahlah mengembara dalam resah, apa yang membuat engaku berkelana dalam gundah?
Bukankah Tuhanmu telah menjawab dengan indah:
SEBUAH CATATAN DARI SEBUAH CATATAN..
0 Comment's:
Post a Comment